Rabu, 31 Maret 2010

Gaya fotografi

Gaya fotografi


Ketika berbincang dengan fotografer yang lebih berpengalaman, sering sekali saya diberi nasihat untuk mencari gaya fotografi yang unik. Dulu ketika mendengarkan nasihat ini, saya bingung bagaimana cara mencari gaya tersebut. Tapi baru-baru ini saya baru mengerti bahwa mencari gaya yang unik itu tidak lain tidak bukan adalah menjadi diri sendiri atau istilah kerennya, be yourself.

Pada dasarnya, tiap manusia adalah mahkluk yang unik, kita dilahirkan dengan temperamen yang berbeda-beda, dan juga dibesarkan di lingkungan yang berbeda. Maka dari itu, apa yang kita sukai juga beda, termasuk di dalam fotografi.

Meski kelihatannya sederhana, tapi mencari keunikan diri sendiri cukup susah, karena kita banyak terpengaruh dengan lingkungan sekeliling kita. Maka itu, kita harus banyak mencoba bermacam-macam jenis fotografi, dari pemandangan, potret, pernikahaan, fashion, komersial/iklan, produk dan sebagainya.

Kita harus berani jujur dengan diri sendiri, misalnya dalam fotografi pernikahan, jangan-jangan karena sekarang yang populer gaya candid, maka kita memaksakan diri mengikuti gaya tersebut, sedangkan hati kecil kita lebih suka gaya pose tradisional. Demikian juga pengolahan foto misalnya HDR atau black and white.

Terkadang, kita menemukan tokoh fotografi baik jaman dahulu atau sekarang yang menginspirasi kita. Saya anjurkan untuk mempelajari filosofi dan teknik yang mereka gunakan. Yang saya tidak sarankan adalah menjiplak gayanya secara utuh, tapi sesuaikanlah dengan kepribadian Anda sendiri.

Dengan memiliki gaya yang unik, tentunya tidak akan semua orang suka, tapi Anda akan menarik sejumlah penggemar yang kuat dan setia, selain itu kesuksesan Anda dalam bidang fotografi akan lebih terbuka.

Contoh praktis untuk pemula untuk bereksplorasi:

  • Selalu pakai lensa lebar, atau lensa telephoto
  • Selalu memakai bukaan f/4
  • Selalu foto hitam putih
  • Selalu foto dengan kamera saku atau ponsel
  • Selalu foto dengan gaya candid

dan sebagainya..

Semoga sukses menemukan gaya yang paling cocok untuk Anda.

{ 0 comments }

Seni dan ilmu dalam memilih alat fotografi

by Enche on March 15, 2010

Bingung memilih alat fotografi seperti kamera, lensa dan sebagainya? Anda tidak sendiri. Sebagai contoh, untuk membeli kamera saja banyak sekali pilihan. Memilih merek kamera saja tidak cukup, karena di dalam merek tersebut tersedia banyak model. Contohnya kamera saku Canon tidak kurang dari selusin modelnya, belum lagi kamera tahun-tahun sebelumnya.

Lalu adakah cara efektif yang bisa membantu kita memilih alat yang kita inginkan? Sayangnya sayapun tidak punya cara yang jitu, tapi saya punya sedikit pedoman dalam membeli yang saya dapatkan dari bangku kuliah dan pengalaman pribadi.

Ada tiga cara utama:

  1. Membuat batasan
  2. Menentukan best value
  3. Bertanya kepada ahlinya

bingungPertama-tama yang perlu dilakukan adalah menentukan batasan-batasan. Setiap kali kita menentukan batasan, otomatis sebagian pilihan kita gugur sehingga kita semakin dekat dengan pilihan kita.

Batasan favorit saya adalah harga atau berapa dana yang kita alokasikan untuk pembelian alat fotografi. Selanjutnya adalah fitur-fitur kamera yang dikehendaki misalnya bila Anda menghendaki kamera yang bisa dimasukkan ke kantong, maka otomatis kamera-kamera besar seperti DSLR tidak lagi masuk hitungan. Fitur lain yang populer terutama untuk kamera digital SLR yaitu fitur video, bodi kamera yang tahan cuaca, kecepatan dan keakuratan auto fokus dan lain-lain.

Bila Anda sangat baru dalam dunia ini dan tidak tahu menetapkan batasan, ada cara singkat, yaitu dengan cara best value (nilai terbaik) di tiap kategori. Biasanya alat fotografi ada kategori untuk pemula, menengah dan mahir. Cara untuk menentukan nilai terbaik adalah membandingkan fitur-fitur kamera di atas kertas, misalnya 18 mp lebih baik daripada 12 mp, 51 titik auto focus lebih baik daripada 9 dan seterusnya. Biasanya perbandingan antar kamera mudah di dapatkan di internet atau di majalah-majalah.

Kalau sudah frustasi dalam membuat keputusan sendiri, cara lain yaitu menanyakan kepada ahlinya. Orang yang ahli tentunya adalah orang yang berpengalaman dibidang fotografi. Tapi hati-hati dalam memilih ahli yang bisa kalian percaya.

Hindari:

  • Fotografer atau teman yang memakai atau pernah memakai alat fotografi dari satu jenis merek saja.
  • Penjual kamera yang akan mempromosikan barang dagangan yang mana dia bisa untung lebih besar.

Cari ahli fotografi yang jujur tentang kekurangan dan kelebihan tentang alat fotografi, terutama yang telah pernah memakai alat tersebut.

Pada akhirnya apabila Anda merasa salah beli, jangan kecewa, yang terpenting adalah belajar dari kesalahan tersebut. Catat kelebihan dan kekurangan alat Anda untuk referensi kedepannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar