Rabu, 31 Maret 2010

KUNCI BELAJAR

KUNCI BELAJAR

Sekedar mengenang aktivitas-aktivitas yang terjadi di kelas, mulai dari ketenangan sampai keramaian. Bila diamati dengan seksama, banyak tingkah laku dan pola anak didik memeriahkan suasana kelas. Ini merupakan suatu aktivitas yang menjadi kontribusi setiap anak didik di kelas. Namun, saat pengajar/pelatih mengucapkan sebuah kalimat tanya. Apa yang terjadi ?

“Apa ada pertanyaan ?” sebuah kalimat yang sering dilontarkan oleh pengajar/pelatih. Dan akibatnya keheningan yang terjadi, tidak ada respon. Pengajar/pelatih mulai mengalami keraguan untuk menyimpulkan kemampuan kelas dalam menerima materi ajaran. Jika ini terjadi, apa yang akan dilakukan selanjutnya. Tentunya pengajar/pendidik mencari strategi yang jitu untuk memecahkan keheningan di kelas.

Memang, membangkitkan selera belajar anak didik tidak lah mudah karena semua tingkat pendidikan terkait dengan memperoleh pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), dan sikap (attitudes). Strategi pembelajaran yang menyenangkan akan memudahkan anak didik untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari. Strategi yang melibatkan aktivitas setiap anak didik sebagai kontribusi mereka di kelas akan meningkatkan kemampuan mengingat pembelajaran secara total di kelas.

Perlu diingat bahwa belajar bukanlah merupakan satu peristiwa pendek. Belajar terjadi secara bergelombang dan memerlukan beberapa ekspose materi untuk mencernanya dan memahaminya. Ini dibuktikan oleh Confucius dengan pernyataan :

  • What I hear, I forget (Apa yang kudengar, aku lupa);
  • What I see, I remember (Apa yang kulihat, Aku ingat); dan
  • What I do, I understand (Apa yang kulakukan, aku paham).

Memang belajar bukan merupakan konsekuensi otomatis dari penyampaian informasi kepada anak didik. Belajar membutuhkan keterlibatan mental dan tindakan dari anak didik itu sendiri. Keaktifan menjadi dasar bagi Mel Silberman untuk memodifikasi pernyataan di atas menjadi :

  • What I hear, I forget (Apa yang kudengar, aku lupa);
  • What I hear, see, and ask questions about or discuss with someone else, I begin to understand (Apa yang kudengar, ku lihat dan kutanyakan atau kudiskusikan dengan beberapa teman, aku mulai paham);
  • What I hear, see, discuss, and do, Iacquire knowledge and skill (Apa yang kudengar, ku lihat, kudiskusikan dankulakukan, aku memperoleh pengetahuan dan keterampilan); dan
  • What I teach to another, I master (Apa yang ku ajarkan kepada orang lain, aku menguasainya).

Pembelajaran sesuatu yang baru akan lebih efektif jika anak didik aktif. Caranya dengan menggunakan strategi sederhana yaitu merangsang anak didik untuk bertanya. Biasanya peserta didik tidak siap mengajukan pertanyaan-pertanyaan karena mereka tidak mempunyai kesempatan untuk memikirkan seluruh materi pelajaran.

Semua ini, tergantung sasaran yang akan dituju : Nilai atau Kualitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar